Setelah kekasih hatinya meninggal, dia tidak dapat berbuat apa-apa, dia tidak dapat menguburkan kekasih hatinya, Sang jantan dengan penuh KESETIAAN hanya menunggu jasad kekasih hatinya dalam waktu yang lama.
Sahabat Hikmah...
Mengapa binatang bisa memiliki KESETIAAN ?
Binatang bisa memiliki sifat setia, penurut dan penyayang ...
Adalah karena KESETIAAN-nya kepada Tuhannya
Mereka menuruti apa yang menjadi kehendak Tuhannya
Ada juga binatang yang tidak setia, rakus dan buas..
Seperti ayam, kambing, sapi yang tidak memiliki pasangan tetap.
Seperti ikan lele, hamster yang bisa memakan anaknya sendiri.
Binatang tersebut berbuat adalah karena KESETIAAN-nya kepada Tuhannya
Mereka menuruti apapun yang menjadi kehendak Tuhannya
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya):
“… bahkan APA yang ada di langit dan di bumi adalah kePUNYAan Allah; semua TUNDUK kepadaNya.”
(QS. Al-Baqarah: 116)
“…padahal kepadaNya-lah berSERAH DIRI segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan SUKA maupun TERPAKSA…” (QS. Ali Imran: 83)
“Dan kepada Allah sajalah berSUJUD (TUNDUK) segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para MALAIKAT, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.” (QS. An-Nahl: 49)
“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah berSUJUD apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan SEBAGIAN BESAR daripada MANUSIA?”
(QS. Al-Hajj: 18)
Ketundukan BINATANG kepada Allah subhanahhu wa ta’ala
Sesungguhnya sama dengan ketundukan MALAIKAT kepada Tuhannya
Semuanya adalah karena KESETIAANnya kepada Tuhan Penciptanya.
Sahabat Hikmah...
Bagaimana dengan manusia..?
Mengapa manusia banyak yang KESETIAAN-nya telah hilang ?
Baik KESETIAAN kepada isterinya,
KESETIAAN kepada majikannya,
KESETIAAN kepada sahabatnya,
Bahkan... KESETIAAN kepada Tuhannya
Mereka sebagian terbiasa berselingkuh, korupsi, berkhianat dan bermaksiat.
Adalah karena NAFSU manusia ’hilang’ KESETIAANnya.
Karena NAFSU manusia bisa berselingkuh,
Karena NAFSU manusia bisa korupsi,
Karena NAFSU manusia bisa berkhianat,
Dan Karena NAFSU manusia bisa bermaksiat.
Dengan SETIA kepada TUHANnya maka manusia akan SETIA kepada MAKHLUK lain.
Dengan tidak SETIA kepada TUHANnya dia akan tidak setia kepada MAKHLUK lain....
Dan itu adalah karena NAFSUnya yang telah menjadi TUHANnya.
”Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan HAWA NAFSUnya sebagai TUHANnya, dan Allah memBIARkannya SESAT berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengKUNCI MATI penDENGARan dan HATInya dan meletakkan TUTUPAN atas pengLIHATannya? Maka SIAPAkah yang akan memBERInya PETUNJUK sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”
(QS Al Jatsiyah : 23)
Karena Allah menciptakan DUNIA dan AKHIRAT untuk MANUSIA...
Bukan untuk BINATANG, ATAUPUN MALAIKAT...
Apa yang di langit dan di bumi selain manusia hanyalah pelengkap,
dan Allah telah MEMULIAKAN bani Adam
Maka Allah memberikan KEBEBASAN yang BERTANGGUNG JAWAB kepada MANUSIA
Disamping memberikan JIWA yang MULIA seperti MALAIKAT,
Allah juga memberikan NAFSU seperti BINATANG.
”Maka Allah mengILHAMkan kepada jiwa itu (jalan) keFASIKan dan keTAKWAannya,
Sungguh berUNTUNG orang yang menSUCIkan jiwa itu, Dan Sungguh meRUGI orang yang mengKOTORinya.”
(QS Asy Syams : 8-10)
”Dan katakanlah: "KEBENARAN itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang INGIN (beriman) hendaklah ia BERIMAN, dan barangsiapa yang INGIN (kafir) biarlah ia KAFIR". Sesungguhnya Kami telah SEDIAKAN bagi orang-orang ZHALIM itu NERAKA, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS Al Kahfi : 29)
Sahabata Hikmah...
Jadi arti sebuah KESETIAAN adalah menahan diri dari HAWA NAFSU.
Dan dengan selalu MENJAGA KESETIAAN kita kepada Sang Pencipta sampai akhir hayat kita.
Sehingga dalam sholat kita selalu diingatkan perjanjian kita untuk tetap SETIA kepada-Nya:
”Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (Muslimin)". (QS Al An’am : 162)
Dengan KESETIAAN inilah kita akan BAHAGIA...
di DUNIA maupun di AKHIRAT....
”Adapun orang yang melampaui batas , dan lebih mengUTAMAkan kehidupan DUNIA,maka sesungguhnya NERAKAlah tempat tinggalnya.
Dan adapun orang-orang yang TAKUT kepada keBESARan Tuhannya dan MENAHAN diri dari keinginan HAWA NAFSUNYA, maka sesungguhnya SURGAlah tempat tinggalnya.” (QS An Nazi’at : 37-41)
Wallahu a’lam bi showab
Semoga boleh mengambil HIKMAH-nya...
No comments:
Post a Comment